Minggu, 23 Oktober 2011

rumah

apa rasanya berada di dalam rumah?
apa arti rumah itu?
siapa yang kamu sebut rumah?
kamu nyaman di rumah itu?
bersama siapa kamu hingga kamu bilang itu rumah?

aku ingin tahu apa itu rumah
aku ingin merasakan apa itu rumah
apa ada kehangatan dari sesuatu yang kamu sebut rumah?
dimana?
siapa?
apa itu rumah?


i'm trying to find something called home.

kenapa

selalu wajah itu yang ada
kenapa
kenapa wajah itu
selalu wajah itu yang ada
kenapa
kenapa selalu wajah itu
kenapa senyum itu
kenapa raut kesal itu
kenapa wajah itu
selalu

(mencoba) bicara tentang korupsi

Apa yang muncul di pikiran kalian, ketika membaca atau mendengar kata korupsi? Kalau di otak saya, yang muncul pertama kali adalah uang. Ya, korupsi sepertinya memang identik dengan uang. Mengambil atau menerima uang yang bukan haknya. Banyak. Bukan berakhiran 'M' lagi, tetapi 'T'. Sayangnya, uang tersebut bukanlah uang halal. Tapi, banyak orang suka dengan hal-hal yang berbau 'tidak halal', bukan? Dari orang yang tidak pernah sekolah, sampai mereka yang berpendidikan - yang sekarang duduk dibangku berlabel 'Pejabat'.

Korupsi. Sekarang, sudah menjadi salah satu budaya di Indonesia. Budaya yang didapat bukan dari pelajaran budaya di sekolah, tapi pelajaran budaya di pemerintahan. Sudah mengakar. Dari pejabat 'kecil', sampai pejabat 'besar'. Kalau jaman dulu, memakai salam tempel dan sembunyi-sembunyi. Masih belum menemukan strategi yang jitu, mungkin. Kalau jaman sekarang, manusia lebih pintar. Bukan salam tempel dalam amplop. Tetapi memakai koper, parcel terselubung, atau tinggal transfer ke rekening anak, istri, atau saudara. memakai kode 'apel malang'. aksinya lebih terang-terangan. Terkesan lebih canggih. tapi sayang, bukannya mencerminkan seseorang yang intelek, tapi malah seseorang yang telek.

Pernah meluangkan waktu untuk berpikir bagaimana caranya menghilangkan korupsi? Pernah mungkin, sebentar. Tetapi, setelah itu kita berpikir itu tidak penting. Masih banyak hal, yang membuat kita galau, yang harus dipikirkan. Korupsi, sudah ada orang yang bertugas memberantasnya.

Sebenarnya, setiap dari kita pernah melakukan korupsi. Korupsi waktu. Waktu yang ditetapkan untuk belajar, kita gunakan untuk bermain. masih wajar. manusiawi. tetapi, jika sudah merugikan orang lain, itu bukan lagi wajar dan manusiawi.

Pernah meluangkan waktu untuk berpikir bagaimana caranya menghilangkan korupsi? Pernah mungkin, sebentar. Tetapi, setelah itu kita berpikir itu tidak penting. Masih banyak hal, yang membuat kita galau, yang harus dipikirkan. Korupsi, sudah ada orang yang bertugas memberantasnya. Padahal, tugas memberantas korupsi itu, harus menjadi tugas setiap orang. berawal dari menata diri sendiri.

Memang susah memberantas korupsi di Indonesia karena seperti yang kita tahu, korupsi sudah menjadi budaya di sini. Sudah menjadi candu, saingannya narkoba. Pemerintah pun tidak berani memberikan hukuman mati bagi para ahli korupsi. Mungkin mereka berpikir jika benar ada aturan tersebut, akan ada kuburan masal atau lahan kosong di Jakarta menjadi tempat pemakaman koruptor.

Pernah saya berdiskusi dengan kawan saya, bagaimana cara membuat negeri ini bersih dari orang-orang yang merugikan negara. Dia mengatakan, harus ada satu generasi yang angkat senjata atau berontak, menembaki satu per satu mereka yang melakukan tindak korupsi. Sampai bersih. Haruskah demikian? Bagaimana menurut kalian?

Rabu, 03 Agustus 2011

akankah bertahan?

akan kau kau tetap di sisiku, manis?
hingga jiwa terbang melayang jauh
akankah kau tetap bertahan bersamaku?
saat angin membawa aku terbang jauh
saat aku tak tentu membawa rasa
saat aku diam membisu
saat aku tuli mendengarmu
apakah kau akan bertahan bersamaku?


12/7/2011

waktu

aku adalah langkah semu dalam hidupmu. yak tak dapat kau kejar ataupu kau tahan.
aku adalah nadi semu yang membawamu pada garis keriput kehidupan.
aku, yang satu-satunya tidak peduli pada jatuh ataupun bangunmu.
aku tidak akan berhenti sedetik pun.
aku tidak akan menoleh sedikit pun.
ketika aku maju, aku tidak akan mundur untukmu, untuk mereka, atau siapapun.
tapi aku pengiring hidupmu.
aku instrumen dengan tempo andante dalam setiap langkahmu,
setiap tarikan dan hembusan nafasmu, dalam tarian jiwamu.
setiap orang bilang tindakan sia-sianya hanya membuang aku.
mereka membuang aku atau tanpa mereka sadari aku yang membuang mereka?
tapi aku adalah uang bagi mereka
aku adalah proses pemulihan bagi mereka
aku adalah bengis, tapi berharga di mata mereka
tak ada yang bisa benar-benar mengerti aku
aku menelan semua kehidupan
bahkan bumi pun tak dapat ku giring pada usia rentanya
matahari pun akan meredup pada usia tua bangkanya
aku akan menuntunmu pada indahnya senja dan gelapnya kehidupan.
aku membawamu terlahir dalam dunia
aku membawamu pada kenyataan kehidupan, manis.
aku mengenalkanmu pada proses bercinta
aku menuntunmu pada adrti setiap tetes air mata
bersama Tuanku aku bekerja dalam hidupmu
bersama Tuanku aku menjadi langkah semu
bersama Tuahku aku menjadi nadi semu
tapi nyata dalam hidupmu
mereka bilang aku roda kehidupan
melingkar, membelenggu, tak berujung
tapi suatu hari nanti, pada titik terakhit matahari hidupmu
aku yang membuangmu pada kesendirian
pada kegelapan kerak bumi
di mana belatung-belatung menggerogoti tubuhmu
tanah menghancurkan tulangmu
dan itu semua karena aku
aku menelanmu sampai habis
dan aku yang membuktikan kepadamu bahwa,
'debu akan kembali menjadi debu!'
apakah kau mengenal aku, manis?
aku yang selalu menemanimu dalam terang dan gelapnya harimu?
semenjak kau hanya berupa gumpalan darah dalam rahim ibumu?
apakah kau mengenal aku?
kita begitu dekat, manis
apakah kau mengenal aku?
apakah kau akan berusaha mencintaiku?


12/7/11

Senin, 18 Juli 2011

sekedar berbagi

setiap manusia pasti bisa merangkai kata. coba kita baca rangkaian kata setiap orang. berbeda. tapi indah. dan itu yang membuat saya selalu takjub akan apa yang ada dibalik jidat setiap orang. indah rasanya.
rangkaian kata yang tertulis, terucap, selalu membuat saya kagum. entah itu dari mulut anak kecil atau pun orang dewasa.

semua berasal dari kata dan dimengerti menjadi bahasa. ajaib menurut saya. dari huruf yang satu, jika dirangkai menjadi bahasa. yang mempersatukan kita.

selalu saja ada yang membuat saya tercengang. indah. ajaib. tulisan sederhana atau pun ungkapan sederhana dari mulut seseorang. selalu membuat saya heran, senang, sedih, benar-benar nano-nano rasanya. hehe

ada satu yang saya sadari setelah membaca buku "the alchemist" bahwa kita berasal dari bahasa yang satu. coba anda pergi ke pedalaman yang tak satu pun orangnya mengerti bahasa kita, atau kita nekat pergi ke luar negeri tanpa menguasai bahasa ibu di sana, gunakan bahasa kita, mereka pun pasti mengerti maksud kita.

keajaiban bahasa. sebenarnya adalah keajaiban dari Dia yang satu. kita berasal dari debu yang sama dan nafas yang sama, tidak mungkin kita tidak mengerti tentang bahasa dunia.

Jumat, 01 Juli 2011

di mana?
di ma na?
d i m a n a?

berbeda
tak sama
membentengi

kenapa?
ke na pa?
k e n a p a?

apa yang salah?
katakan

tiba-tiba
berbeda

membakar abu

tersentuh yang tak terjamah. bias cahaya ketika mataharinya meredup. tanpa arti.
berbicara yang terkatakan. membisu sambil teriak. tau artinya?
terbang yang tak melayang.
menanti yang tiada.
berharap yang tak berasa.
kosong.
berteriak sambil membekap wajah dalam pasir.
mencoba mendengar teriakan dengan telinga tuli.
berarti?
tanpa arti.
semua
sia-sia
meniup angin yang kaku
menyiram samudera
sia-sia
membakar abu